Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit gangguan metabolime lemak
dan protein menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam
darah melebihi batas normal atau hiperglikemia. Stress oksidatif dapat
menyebabkan beberapa penyakit degeneratif salah satunya ialah diabetes
melitus. Stress oksidatif dapat diatasi dan dicegah dengan adanya suatu
antioksidan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kandungan senyawa
metabolit sekunder, membandingkan aktivitas dan mengetahui adanya aktivitas
antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2pikrihidrazil)

dan penghambat enzim α-glukosidase dari lima tanaman familia
Myrtaceae dengan menggunakan metode studi literatur. Pada daun salam
mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, fenolik, dan tannin. Daun
jambu biji mengandung senyawa metabolit sekunder. Daun jamblang
mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin,
kuinon, steroid, triterpenoid, kumarin, dan minyak atsiri. Daun dewandaru
mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tanin, saponin,
triterpenoid, kuinon, kumarin, dan minyak atsiri. Daun pelawan mengandung
senyawa metabolit sekunder alkaloid, tanin, dan flavonoid. Aktivitas antioksidan
yang terkuat yaitu ekstrak metanol daun jamblang yang diekstraksi
menggunakan metode soxhlet dengan nilai IC50 sebesar 9,97 ppm dan aktivitas
penghambat enzim α-glukosidase yang terkuat yaitu ekstrak etanol 96% daun
dewandaru yang diekstraksi menggunakan metode maserasi kinetik dengan nilai
IC50 sebesar 0,26 ppm.