Bakteriosin BAL yang diisolasi dari makanan fermentasi telah diakui FDA
(Food and Drug Administration) sebagai “generally regarded as safe”
(GRAS) untuk beberapa jenis BAL (Lactobacillus and Lactococcus) yang
diisolasi dari makanan fermentasi. Bakteriosin yang diproduksi oleh BAL
merupakan protein antimikroba yang disintesis di ribosom. Bakteriosin
dapat dihasilkan oleh bakteri Gram negatif, maupun Archae, tetapi
bakteriosin yang dihasilkan oleh BAL telah menarik perhatian yang luar
biasa sehubungan pemanfaatannya dalam industri (pengawet
makanan/biopreservative) dengan status GRAS oleh FDA AS. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan utama, isolat BAL, dan
aktivitas bakteriosin dari makanan fermentasi tradisional. Metode yang
digunakan adalah pengumpulan data, sumber pustaka yang digunakan
melibatkan 41 pustaka yang berasal dari 25 jurnal internasional, dan 16
jurnal nasional dengan tahun penerbitan 2010 hingga 2020, menggunakan
artikel penelitian pada database di Google scholar, Elsevier, ScienceDirect,
Springer, dan Biodiversity. Hasil dari penelitian ini adalah bahan makanan
fermentasi tradisional yang memiliki aktivitas bakteriosin BAL berasal dari
susu sekitar 14,63%, buah-buahan 14,63%, sayur-sayuran 21,95%, dan
hewani 48,78%. Jenis/genus BAL yang diisolasi dari makanan fermentasi
tradisional, yaitu Lactobacillus sp. sekitar 48,78%, Pediococcus sp. sekitar
21,95%, Lactococcus sp. sekitar 12,20%, Enterococcus sp. sekitar 12,20%,
Streptococcus sp. sekitar 2,44%, dan Virgibacillus sp. sekitar 2,44%.
Aktivitas bakteriosin BAL yang berasal dari makanan fermentasi tradisional
memiliki aktivitas sebagai antikanker, antivirus, antituberculosis dan dapat
menghambat bakteri patogen vaginosis.