Image of Aktivitas Antioksidan, Penghambatan Enzim Α-amilase Dan Α-glukosidase Secara in Vitro Pada Empat Tanaman Familia Araceae: Literature Review.

Karya Ilmiah Mahasiswa

Aktivitas Antioksidan, Penghambatan Enzim Α-amilase Dan Α-glukosidase Secara in Vitro Pada Empat Tanaman Familia Araceae: Literature Review.



Diabetes mellitus yang disebabkan oleh stres oksidatif dapat dicegah dengan
aktivitas antioksidan dari tanaman. Tanaman yang memiliki aktivitas
penghambatan enzim α-amilase dan α-glukosidase juga dapat mengurangi
terjadinya hiperglikemik dengan menunda penyerapan glukosa pada penderita
diabetes mellitus. Literature review ini dilakukan untuk mengetahui senyawa
metabolit sekunder, aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, aktivitas
penghambatan enzim α-amilase dan α-glukosidase secara in vitro pada empat
tanaman familia Araceae yaitu talas (Colocasia esculenta (L.) Schott), sambeng
(Lasia spinosa (Lour.) Thwaite), keladi keris (Alocasia sanderiana W.Bull) dan
klabangan (Pothos scandens L.). Metode literature review ini dilakukan dengan
cara penelusuran jurnal International maupun Nasional dan aplikasi Mendeley
untuk sistematika penulisan daftar pustaka. Hasil literature review masingmasing
bagian
tanaman
menunjukkan
kemampuan
antioksidan
dalam
meredam

radikal
DPPH.
Daun
talas
memiliki
persen
daya
hambat
lebih
besar
dari
umbi

yaitu

sebesar 81,77%. Diketahui nilai konsentrasi efektivitas (EC50) daun
sambeng sebesar 455 μg/ml dan nilai IC50 daun keladi keris sebesar 84,75 μg/mL
yang lebih baik daripada batang dan akar kedua tanaman. Akar tanaman
klabangan menunjukkan nilai IC50 sebesar 0,284 mg/mL yang lebih baik
dibandingkan daun dan batang. Pada uji penghambatan enzim α-amilase dan αglukosidase

dilakukan secara in vitro. Daun talas memiliki nilai persen daya
hambat enzim α-glukosidase yang baik sebesar 71,64% dari pada umbi,
sedangkan umbi memiliki IC50 yang baik pada enzim α-amilase sebesar 0,94
mg/mL. Diketahui daun sambeng memiliki persen daya hambat enzim α-amilase
dan α-glukosidase masing-masing sebesar 46,03% dan 36,24%, sedangkan
keladi keris menunjukkan nilai IC50 sebesar 326,33 μg/mL dan 275,7 µg/mL
yang lebih baik daripada batang dan akar masing-masing kedua tanaman. Daun
klabangan memiliki nilai IC50 sebesar 1,49 μg/mL terhadap enzim α-amilase.
Berdasarkan literature review, dapat disimpulkan masing-masing bagian
tanaman familia Araceae memiliki senyawa metabolit sekunder sebagai
antioksidan dan anti-diabetes.


Ketersediaan

FFESBF 202068FFESBF 202068Perpustakaan Fakultas FarmasiB A C A
D I T E M P A T

Lampiran Berkas

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
FFESBF 202068
Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta.,
Deskripsi Fisik
86 p.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN/NPM
2016210147
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain



Pencarian Spesifik


Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Koleksi:
Lokasi:

Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this