Trigona sp. merupakan lebah yang mampu menghasilkan propolis. Propolis
merupakan zat yang terbuat dari resin atau getah tanaman, yang dicampur
dengan saliva lebah. Komposisi propolis secara umum mengandung 50%
resin, 30% lilin, 10% minyak esensial, 5% pollen dan 5% senyawa-senyawa
organik lainnya seperti flavonoid, fenolik, terpenoid, gula, hidrokarbon dan
mineral. Beberapa manfaat propolis antara lain antibakteri, antioksidan,
antifungi serta antivirus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi
aktivitas antifungi propolis Trigona sp khususnya Candida albicans melalui
literature riview. Metode penelitian ini dilakukan dengan penelusuran
pustaka pada Google Scholar, pubmed, researchgate dan elsivier dengan
menggunakan kata kunci: “Lebah Trigona sp”, “Propolis dari Trigona sp”,
“Propolis Trigona sp sebagai antifungi”, “Propolis Trigona sp terhadap
Candida albicans”. Pada literature review diperoleh 55 jurnal kemudian di
screening sesuai kriteria inklusi didapatkan 5 jurnal. Hasil menunjukkan
propolis Trigona sp dapat diekstraksi menggunakan 3 pelarut yakni aquadest,
ethanol 96% dan ethanol 70% dengan metode maserasi. Dilakukan pengujian
jumlah senyawa flavonoid dan fenolik menggunakan pelarut aquadest dengan
durasi ekstraksi 168 jam (0,00826% dan 0,17542%), dengan pelarut ethanol
96% durasi ekstraksi 16 jam (17,45% dan 18,32%), namun dengan ethanol
70% durasi ekstrasi 24 jam (0% dan 0,27%). Uji potensi antifungi ekstrak
propolis Trigona sp yang dilakukan terhadap C. albicans dengan
menggunakan pelarut aquadest mempunyai konsenstrasi hambat 0,156-33%,
dengan pelarut ethanol 96% menghasilkan daerah hambat 10 mm
(konsentrasi 5%), namun dengan pelarut ethanol 70% menghasilkan daerah
hambat 63,3 mm (konsentrasi 1%). Dengan demikian propolis dari Trigona
sp. memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap fungi Candida albicans
dengan peran pelarut dan durasi waktu ekstraksi dapat mempengaruhi
aktivitas antifungi propolis Trigona sp.