Manajemen proyek adalah bentuk pengendalian biaya, mutu, waktu agar efektif dan efisien sehingga
proyek konstruksi dapat terlaksana tepat waktu dan terhindar dari kerugian biaya. Penelitian ini
mengambil studi kasus proyek stasiun integrasi light rail transit – high speed railway (LRT-HSR)
halim yang mengalami tiga kali perpanjangan waktu tanpa penambahan biaya. Penelitian ini
menggunakan metode earned value untuk mengetahui nilai varian dan kinerja biaya dan waktu
pelaksanaan proyek di masa perpanjangan waktu ketiga. Penilitian ini menggunakan data primer dan
sekunder yang terdiri dari wawancara, Rancangan Anggaran Biaya, Laporan Progress, Laporan
Keuangan, dan Kurva S. Dari hasil analisis pada bulan ke-29 didapatkan nilai varian biaya (CV)
sebesar Rp.16.158.822.709 dengan nilai indeks kinerja biaya (CPI) sebesar 1,0764 dan nilai varian
jadwal sebesar -Rp.3.186.319.793 dengan nilai indeks kinerja jadwal (SPI) sebesar 0,9862 yang
berarti biaya pelaksanaan secara keseluruhan lebih kecil dari rencana dan waktu pelaksanaan secara
keseluruhan lebih besar dari rencana. Hal ini perlu adanya tindak lanjut percepatan waktu
pelaksanaan agar sisa pekerjaan dapat sesuai dengan waktu yang direncanakan.