Simpang Cibubur terletak di jalan alternatif Cibubur yang menjadi penghubung
antara DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bekasi dengan Jonggol bahkan dapat menjadi
alternatif menuju Cianjur, Kawasan Puncak dan Kota Bandung. Persimpangan ini
merupakan salah satu simpang bersinyal dan pada saat jam tertentu simpang empat ini tidak
berfungsi dengan optimal, karna adanya penutupan simpang. Tujuan penelian ini ialah
mengetahui tingkat kinerja simpang. Penelitian ini menggunakan metode Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Simpang Empat Cibubur ini di tutup pada pukul 06.00 – 08.00
dan pukul 17.00 – 19.00. Hasil dari perhitungan tundaan rata-rata didapatkan nilai sebesar
45,3692 det/smp dengan tingkat pelayanan E. Jam puncak arus lalulintas terjadi pada hari
Selasa pada pukul 19.00 – 20.00 WIB dengan jumlah kendaraan ringan (LV) 3109 kend/jam
dan arus 3109 smp/jam, jumlah kendaraan berat (HV) 145 kend/jam dan arus 188,5 smp/jam,
jumlah kendaraan sepeda motor (MC) 7159 kend/jam dan arus 1431,8 smp/jam. Volume
lalulintas sebesar 78,822 kend/jam. Kecepatan kendaraan ringan (LV) sebesar 5,88 m/det,
kendaraan berat (HV) sebesar 4,35 m/det, sepeda motor (MC) sebesar 6,25 m/det. Kepadatan
lalulintas adalah 104,13 kend/jam. Siklus sinyal pada simpang empat cibubur ini di atur
menggunakan 4 fase dengan siklus 160 detik. Kapasitas kendaraan sebesar 5263,35
smp/jam. Derajat Kejenuhan sebesar 0,899. Panjang antrian sebesar 117,42 m. Nilai tundaan
sebesar 45,3592 det/smp.