Air merupakan kebutuhan dasar pokok manusia dalam keberlansungan hidup. Untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan air minum maka dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang
merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendistribusikan air minum kepada masyarakatnya.
Pemerintah Kota Sukabumi melalui Perumda Tirta Bumi Wibawa yang merupakan Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) yang berperan untuk menyediakan layanan kebutuhan air minum bagi
masyarakatnya. Berdasarkan data yang ada saat ini cakupan layanan Perumda Tirta Bumi Wibawa
dinilai rendah dan dengan memiliki jam pelayanan yang masih berada dibawah 8 jam pada beberapa
wilayah pelayanannya. Hal ini disebabkan, sering terjadinya kebocoran pada pipa-pipa eksisting dan
juga kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) yang terjadi. Pipa-pipa tersebut sudah melebihi
usia teknis yang dibangun pada tahun 1988, sehingga mudah terjadinya kebocoran pada pipa.
Keberadaan pipa-pipa pada badan jalan raya juga menjadi salah satu penyebab sering terjadinya
kebocoran sehingga sulit terdeteksi jika terdapat kehilangan air. Metode yang digunakan pada
penelitian ini adalah melalui metode pendekatan kuantitaif deskriptif. Dimana hasil dari analisa dapat
berupa kalimat dari objek penelitian. Dalam memproleh data peneliti menggunkan data primer dan
juga data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara langsung dan penyebaran kuesioner
terhadap responden. Sementara data sekunder merupakan data-data atau informasi yang didapat dari
Perumda Tirta Bumi Wibawa. Hasil analisa yang didapat menunjukkan bahwa cakupan layanan
Perumda Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi masih tergolong rendah dengan presentase terkecil
yaitu pada Kec. Lembur Situ sebesar 3,78% dengan jam layanan kurang dari 8 jam. Cakupan layanan
rendah juga diperkuat dari tingginya angka Non Revenue Water (NRW) dengan rata-rata didapat
mencapai 77,06% terhadap volume distribusi air yang dikeluarkan. Maka diperlukannya revitalisasi
Non Revenue Water (NRW) guna menekan angka NRW yang tinggi. Sehingga pelayanan Perumda
Tirta Bumi Wibawa dapat meningkat seiring dengan mengoptimalkan jaringan distribusi air. Dengan
mempertimbangkan WTC dan harapan pelanggan dari presepsi masyarakat itu sendiri.