PT. XY adalah Perusahaan Asing dengan kantor pusatnya di Ulm (Jerman) yang
memproduksi aditif, oli motor dan perawatan mobil, perusahaan ini sudah
menerapkan pajak pertambahan nilai dalam kegiatan usahanya. Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) merupakan pengganti Pajak Penjualan (PPn) yang mulai diperkenalkan
di Indonesia sejak 1 April 1985, hal ini di tuangkan dalam UU No. 8 Tahun 1983.
Pajak Pertambahan Nilai juga merupakan salah satu sumber penghasilan negara
yang cukup besar dan selalu meningkat setiap tahunnya. Dalam Pajak Pertambahan
Nilai subjek pajak terdiri dari pengusaha kena pajak dan pengusaha bukan kena
pajak. Pengusaha kena pajak memiliki kewajiban untuk melakukan penghitungan,
penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai terutangnya baik pribadi atau
badan. Laporan Karya Tulis saya yang berjudul Mekanisme Perhitungan
Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PT. XY Melalui E-Faktur
dimana saya akan mendeskripsikan tata cara untuk melakukan perhitungan
penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai menggunakan Metode
Kualitatif yang berupa SPT, Faktur Pajak, Bukti Lapor. Oleh karena itu teknik
pengumpulan data melalui pengamatan dan dokumentasi yaitu dengan
mengumpulkan data secara langsung terhadap objek yang diamati dan yang akan
didokumentasikan berupa dokumen yaitu SPT, Faktur Pajak, Bukti Lapor
Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai diperoleh dari tarif pajak dikalikan Dasar
Pengenaan Pajak (DPP). Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan pajak
keluaran, perhitungan pajak masukan, pengkreditan pajak masukan terhadap pajak
keluaran, penyetoran dan pelaporan pajak terutang pada PT. XY. Berdasarkan data
yang sudah ada, PT XY dalam penyampaian bukti lapornya lebih bayar, dimana
Pajak Masukan Lebih Besar daripada Pajak Keluarannya.
Kata Kunci : Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Perhitungan, Penyetoran dan
Pelaporan, SPT, Pengusaha Kena Pajak.