Kementerian Kesehatan Indonesia di tahun 2018 mendapatkan sebesar 9.8% penduduk remaja di atas 15 tahun mengalami gangguan emosional. Kemudian, WHO pada tahun 2020 mendapatkan 350 juta orang di dunia yang memiliki tingkat stres yang tinggi dan menjadikan stres sebagai penyakit ke-4 tertinggi di dunia, sementara di benua Asia persentase stres mencapai 61.3%. Kehidupan sebagai mahasiswa banyak dihadapkan dengan situasi yang sulit sehinga membuat kebanyakan mahasiswa mengalami stres akademik. Oleh sebab itu, diperlukan emotion focused coping sebagai upaya untuk mengurangi stres akademik yang dialami oleh mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran emotion focused coping terhadap stres akademik pada mahasiswa pelaku prokrastinasi akademik. Ways of Coping Revised Scale digunakan untuk mengukur emotion focused coping, Academic Stress Inventory digunakan untuk mengukur stres akademik, dan Procrastination Assessment Scale digunakan untuk menentukan partisipan yang melakukan prokrastinasi. Partisipan penelitian berjumlah 217 yang diperoleh melalui accidental sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat peran emotion focused coping terhadap stres akademik. Oleh sebab itu, mahasiswa dapat menggunakan strategi coping lain yang lebih efektif seperti problem focused coping.

Kata Kunci: emotion focused coping, stres akademik, mahasiswa