Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran resiliensi karyawan dan dukungan organisasi terhadap keterikatan kerja (work engagement) karyawan generasi Z di wilayah Jabodetabek, khususnya pada perusahaan teknologi. Menggunakan metode kuantitatif dengan melibatkan 201 partisipan, dan teknik sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan convenience sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa Utrecht Work Engagement Scale, Survey of Perceived Organizational Support, dan Resilience at Work Scale. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi karyawan dan dukungan organisasi berperan penting dalam meningkatkan keterikatan kerja karyawan generasi Z di perusahaan teknologi di Jabodetabek. Berdasarkan temuan ini, peneliti merekomendasikan perusahaan teknologi untuk menyediakan program dukungan psikologis, seperti konseling atau coaching sebagai sarana untuk membantu karyawan mengatasi stres, baik yang disebabkan oleh pekerjaan atau masalah pribadi. Program tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan karyawan, sehingga performa kerja karyawan menjadi lebih optimal. Selain itu, memberikan umpan balik yang konstruktif secara berkesinambungan juga dianggap penting, karena hal ini membantu karyawan untuk mengidentifikasi area pengembangan diri dan meningkatkan kompetensi kerja. Dengan demikian, karyawan akan merasa didukung secara individu dan terdorong untuk terus berkembang.

Kata kunci: dukungan organisasi, generasi z, keterikatan kerja, perusahaan teknologi, resiliensi karyawan.