Pada saat ini banyak perusahaan di Indonesia melakukan corporate action untuk bisa lebih
berkembang dan memiliki economic of scale yang besar dan kuat sehingga susah disaingi oleh
perusahaan lain. PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (GOJEK) dan PT. Tokopedia (TOKOPEDIA)
adalah dua perusahaan besar yang bergerak dibidang industri online saat ini di Indonesia. Pada
saat pandemi Covid-19, kedua perusahaan belanja online ini sangat berkembang pesat sangat
meskipun banyak pembatasan dengan adanya PPKM. Dalam prosesnya, awalnya PT. Tokopedia
diakuisisi oleh PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa menjadi anak perusahaan. PT. Aplikasi Karya
Anak Bangsa kemudian mengganti namanya menjadi PT. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO).
Transaksi bruto setelah akuisisi terjadi diantara kedua perusahaan ini tercatat mencapai Rp325
triliun pada kuartal ketiga 2021. Faktanya ini merupakan transaksi terbesar dari perusahaan ecommerce di Indonesia. Transaksi e commerce semakin berkembang pesat di Indonesia dan
diperkirakan akan mencapai USD 137,5 miliar pada tahun 2025. Potensi makin berkembangnya
transaksi e commerce ini membuat dunia bisnis di Indonesia akan sangat ketat bersaing didalam
memperebutkan kue yang cukup besar tersebut. GOTO yang merupakan hasil perusahaan merger
antara GOJEK dan TOKOPEDIA pada saat ini memiliki POSISI DOMINAN dalam hal transaksi
e commerce di Indonesia. Dalam kaitannya dengan Hukum Persaingan Usaha dikenal adanya
Pasal mengenai POSISI DOMINAN dalam UU No. 5 Tahun 1999 pasal 25. Penelitian ini akan
meneliti dampak dari Hukum Persaingan Usaha karena proses Merger GOJEK dan
TOKOPEDIA terutama dampaknya terhadap masyarakat umum. Karena sekarang lagi marak
terdengar bahwa ada kelangkaan minyak goreng karena adanya kartel yang dilakukan para
industri pembuat minyak goreng. Hal ini yang akan peneliti teliti dampak hukum persaingan
usaha kepada perilaku kegistan bisnis yang dilakukan oleh pengusaha. Untuk dapat menjawab
permasalahan tersebut digunakan metode p