Pasar merupakan alat distribusi dan lingkungan produk, baik secara langsung
maupun tidak langsung berupa barang atau jasa yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 23
Tahun 2021 Pasal 1 mengenai pengembangan, penataan, dan pembinaan pusat perbelanjaan
dan toko swalayan. Peneliti tertarik untuk menganalisis lebih lanjut mengenai Pasar Grogol,
Jakarta Barat. Secara fisik, kondisi Pasar Grogol memerlukan perbaikan. Oleh karena itu,
diperlukan upaya rehabilitasi sesuai ketentuan yang berlaku guna meningkatkan kondisi
pasar tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan perancangan yang didasarkan pada
riset. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Rehabilitasi Bangunan dan
lingkungan Pasar Grogol Jakarta Barat menggunakan metode yang bersifat Deskriptif
Evaluatif. Beberapa permasalahan dalam Pasar Grogol, seperti minimnya area hijau atau
resapan air, pembagian kios yang tidak jelas, minimnya produksi masyarakat sekitar,
ketidaktertarikan masyarakat untuk belanja di pasar tersebut yang diakibatkan kondisi pasar
memprihatinkan, serta tidak adanya keunikan pada pasar. Permasalahan-permasalahan
tersebut dapat diatasi dengan rehabilitasi pasar yang menggunakan konsep Biophilic.
Konsep Biophilic ini memiliki tujuan utamanya yakni, bangunan yang dibuat dapat menyatu
dengan lingkungan. Selain itu, konsep ini juga mampu menjaga kesehatan mental pedagang
dan pengunjung melalui tanaman kesehatan.