Bagian dari tanaman Tin yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan
berturut-turut paling tinggi adalah daun, daging buah dan kulit buah. Ekstrak
daun tin telah diketahui memiliki berbagai manfaat untuk tubuh manusia
salah satunya yaitu antioksidan. Antioksidan yang terkandung dalam ekstrak
daun tin dapat dipengaruhi oleh berbagai perlakuan salah satunya dalam
pengeringan maupun pemilihan pelarut ekstraksi. Penelitian ini bertujuan
untuk menguji perbedaan suhu pengeringan yaitu pada suhu 50°C dan 60°C
dan perbedaan penggunaan pelarut yaitu etanol 70% dan air terhadap nilai
aktivitas antioksidan dari ekstrak daun tin. Uji aktivitas antioksidan pada
daun tin dilakukan dengan metode FRAP menggunakan spektrofotometri
cahaya tampak pada panjang gelombang 595 nm. Didapatkan nilai aktivitas
antioksidan tertinggi pada ekstrak daun tin secara berturut-turut terdapat pada
ekstrak air pengeringan 50°C sebesar 69,39 mg AAE/g ekstrak, ekstrak air
pengeringan 60°C sebesar 66,59 mg AAE/g ekstrak, ekstrak etanol 70%
pengeringan 50°C sebesar 39,71 mg AAE/g ekstrak dan ekstrak etanol 70%
pengeringan 60°C sebesar 35,78 mg AAE/g ekstrak. Nilai aktivitas
antioksidan tertinggi terdapat pada ekstrak daun tin dengan pengeringan
menggunakan oven pada suhu 50°C dan pada ekstrak daun tin yang
menggunakan pelarut etanol 70%.