Rimpang temulawak telah banyak digunakan sebagai obat herbal untuk
pengobatan berbagai macam penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Senyawa
kimia dalam temulawak salah satunya adalah kurkumin. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keamanan kurkumin dengan mengevaluasi nilai viabilitas dari
kurkumin pada kultur sel leukosit manusia. Pada penelitian ini digunakan metode
ekstraksi dekokta karena masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan manfaat
dari temulawak menggunakan metode ekstraksi tersebut. Evaluasi uji viabilitas
dilakukan dengan menggunakan 2,5-dipheniltetrazolium bromide (MTT assay),
absorbansi diukur menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 570
nm. Konsentrasi kurkumin dan freeze-drying dekokta rimpang temulawak yang
diuji adalah 10, 20, 40, 80, 100 µg/mL. Hasil menunjukkan bahwa kurkumin dan
freeze-drying dekokta rimpang temulawak dapat meningkatan nilai viabilitas sel
leukosit manusia. Kurkumin memiliki respon proliferasi sel leukosit pada
konsentrasi 20, 40, 80, 100 µg/mL dengan viabilitas sel 118,27; 124,73; 137,63;
dan 143,01 %. Pada freeze-drying dekokta rimpang temulawak pada konsentrasi
10, 20, 40, 80, 100 µg/mL dengan viabilitas sel 186,02; 201,07; 224,73; 235,48
dan 244,08 %. Berdasarkan hasil tersebut, bahwa kurkumin dan freeze-drying
dekokta rimpang temulawak terbukti aman untuk dikonsumsi.