Pesatnya perkembangan jasa konstruksi di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya proyek
pembangunan berskala besar. Namun, dibalik pesatnya perkembangan tersebut tidak
menutup kemungkinan adanya permasalahan yang dapat berdampak pada keterlambatan
suatu proyek. Pentingnya manajemen proyek untuk meminimalisasi keterlambatan dengan
memaksimalkan hubungan antar komponen dalam manajemen proyek konstruksi yang
terdiri dari anggaran proyek (biaya), tenggat waktu (deadline), dan mutu (quality). Proyek
yang mengalami keterlambatan dapat melakukan analisis percepatan proyek untuk
mengetahui durasi dan biaya maksimal pada pekerjaan di jalur kritis menggunakan metode
crash dengan alternatif penambahan jam kerja, penambahan tenaga kerja, kombinasi antara
penambahan jam kerja dengan tenaga kerja, penambahan shift kerja. Metode lainnya yang
dapat digunakan untuk melakukan percepatan adalah metode fast track, di mana
penjadwalan aktivitas yang berada pada jalur kritis dilakukan secara paralel. Berdasarkan
hasil analisis perbandingan percepatan penjadwalan menggunakan metode crash dan
penambahan shift biaya yang dibutuhkan semakin meningkat apabila percepatan durasi
semakin besar dengan waktu percepatan terbanyak berada pada kombinasi penambahan 2
jam kerja dengan penambahan 50% tenaga kerja sebesar 732 hari dari durasi normal 1675
hari menjadi 943 hari dan kenaikan biaya mencapai Rp 18.841.036.962 dari Rp
34.507.848.503 menjadi 53.348.885.465. Pada metode fast track hanya menghasilkan durasi
maksimal antar keterkaitan pekerjaan yang berada pada jalur kritis dari durasi normal 1675
hari menjadi 1667 hari tanpa menghitung tambahan biaya karena pekerjaan dilakukan secara
paralel, namun tingkat risiko akan lebih tingi jika terdapat penundaan pekerjaan pada jalur
kritis. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa percepatan penjadwalan efektif menggunakan
metode crash dengan penambahan waktu 1 jam kerja dengan penambahan biaya terkecil
yaitu Rp 29.010.532 dari biaya normal Rp 34.507.848.503 menjadi Rp 34.536.859.035 dan memiliki nilai cost slope Rp 182.456.