Penelitian ini dilakukan di Jalan Kapten Muslihat Bogor pada segmen Area Stasiun
Bogor sampai dengan Alun-alun Kota Bogor. Berdasarkan analisis didapatkan nilai volume
arus total (Q) Arah lalu lintas Barat tertinggi sebesar 2217,2 smp/jam terjadi pada hari Jumat.
dengan kapasitas jalan sebesar 2992 smp/jam, sedangkan untuk arah Timur adalah 2520,8
smp/jam dengan kapasitas jalan sebesar 2992 smp/jam. Berdasarkan data tersebut,
didapatkan nilai derajat kejenuhan pada arah Barat adalah 0,74 dan pada arah Timur adalah
0,84. Kondisi ini menunjukkan bahwa Jalan Kapten Muslihat pada kedua arah telah
mencapai titik jenuh atau mendekati kapasitas maksimum. Arus lalu lintasnya tidak stabil
dan memiliki kecepatan rata-rata yang rendah. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan
hambatan samping tertinggi pada arah Barat sebesar 775,6 dengan kategori kelas hambatan
samping Tinggi (H) terjadi pada hari Senin, sedangkan pada arah Timur mencapai 733,9
dengan kategori kelas hambatan samping Tinggi (H) terjadi pada hari Jumat. Jenis hambatan
samping yang berpengaruh adalah Kendaraan Parkir/Berhenti, Kendaraan Bergerak Lambat,
dan Kendaraan keluar/masuk Sisi Jalan. Kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang
berhenti di badan jalan menjadi faktor penghambat pergerakan arus lalu lintas karena dapat
mengurangi kecepatan kendaraan, dan pada akhirnya menyebabkan kemacetan. Langkah
efektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja Ruas Jalan Kapten Muslihat.
Pertama, perlu dilakukan peningkatan dalam penegakan hukum untuk memberikan efek jera
kepada pelanggar dan mendorong mereka untuk lebih taat pada aturan dengan tingkat
disiplin yang lebih tinggi. Selain itu, perlu juga dilakukan penambahan Rambu Lalu Lintas
khusus untuk angkutan kota dengan penunjukan tempat naik dan turun penumpang
menggunakan rambu Bus Stop.