Suatu proyek tidak bisa dilihat hanya dari segi kualitas saja, namun faktor waktu dan
biaya sebagai indikasi keberhasilan proyek. Terjadinya keterlambatan/ penyimpangan biaya
dan waktu dalam suatu proyek konstruksi dapat dianalisa menggunakan metode Earn Value
dan Earn Schedule yang merupakan metode pengendalian proyek menggunakan indikator
biaya dan waktu. Tujuan dari analisa kinerja dengan menggunakan dua metode yaitu untuk
mengetahui pencapaian kinerja biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan serta
memperkirakan durasi waktu penyelesaian proyek. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor yang menyebabkan proyek Pembangunan Gedung Laboratorium BTKP
Semper Jakarta Utara mengalami keterlambatan dan mengetahui pencapaian kinerja
pelaksanaan proyek dengan peramalan durasi akhir suatu proyek dengan melakukan
perbandingan dari dua metode pengendalian yaitu metode Earned Value dan Erarned
Schedule. Dari hasil penyebaran kuisioner kepada pihak owner, kontraktor, dan MK dapat
disimpulkan bahwa dari 43 variabel faktor penyebab keterlambatan ditemukan ada 4 variabel
berpengaruh terhadap kinerja waktu. Berdasarkan analisis perhitungan pada metode Earned
Value estimasi durasi akhir proyek pada perhitungan EAS(t) diminggu ke-29 selesai
diminggu ke-62 sedangkan untuk metode Earned Schedule estimasi durasi akhir proyek pada
perhitungan EAC diminggu ke-29 selesai diminggu ke-77. Proyek Pembangunan Gedung
Laboratorium BTKP Semper- Jakarta Utara mengalami keterlambatan dari progress rencana
sebesar 42,40% sementara realisasi di lapangan sebesar 38,97%. Untuk mempercepat waktu
penyelesaian proyek, maka dilakukan percepatan pekerjaan di area lintasan kritis pekerjaan proyek menggunakan metode fast track.