Tujuan pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs), telah diadopsioleh pemerintah di seluruh dunia, target dari SDG's ke 6 yaituMenurut United Nations World Health Organization (WHO) atau United Nations (UN)mendefinisikan bencana sebagai suatu peristiwa yang mengganggu kondisi normal danmenyebabkan tingkat penderitaan yang melebihi kemampuan masyarakat yang terkena untukberadaptasi. Sedangkan pengertian bencana sesuai UU No 24 Tahun 2007 adalah peristiwa ataurangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakatyang disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan buatan manusia. banjir dikategorikan sebagaibencana, banjir disebut bencana karena ada kerugian yang ditimbulkan, yang disebabkan karenafactor alam (karakteristik geografis dan fisik) dan factor buatan manusia (World MeteorologyOrganization, 2008), meningkatnya kerentanan terhadap banjir tidak dapat semata-matadikaitkan dengan iklim, bisa juga disebabkan karena pertumbuhan penduduk, urbanisasi yangcepat dan urban sprawl [1]. Disamping itu meskipun kota berpenduduk padat dan mempunyainilai ekonomi yang tinggi, bencana akibat banjir dapat mengakibatkan kemunduranpembangunan selama beberapa tahun [2]. Kerusakan akibat banjir tergantung pada jenis banjir,kecepatan aliran dan durasi atau lama terjadinya banjir. Peningkatan kepadatan pendudukditambah dengan infrastruktur dan asset yang terdampak banjir di kota meningkatkankemungkinan kerusakan banjir perkotaan. Hal ini akan menyebabkan peningkatan permukimanyang pada akhirnya akan menurunkan kapasita drainase suatu kota [2].Sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusiterhadap banjir, setelah diketahui faktor yang berkontribusi selanjutnya dilakukan analisa tingkatpenyebaran bahaya banjir sehingga diketahui dimana lokasi yang sangat awan terhadap bahayabanjir, kemudian dilakukan analisa hidrologi dan hidrolika untuk mengetahui berapa besar ciurahhujan rencana dan debit banjir dengan berbagai kala ulang, sehingga diketahui limpasan atau runoff yang terjadi yang selanjutnya dilakukan penentuan titik lokasi sumur resapan dan rain waterharvesting dan desain bangunan sebagai rencana aksi dalam pengurangan bencana banjir di areaurban khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung di bagian tengah.Tahapan Metode yang digunakan adalah dengan studi literatur dan analisa pakar untukmenentukan faktor yang paling berkontribusi terhadap banjir, pemetaan sebaran banjir dilakukandengan menggunakan Software Quantum Geografical Information System (QGIS), kemudiananalisa hidrologi dilakukan dengan analisa statistik untuk mengetahui sebaran curah hujanrencana dan debit banjir, sedangkan analisa hidrolika dilakukan dalam menentukan perencanaansumur resapan dan rain water harvesting untuk pengurangan bencana banjirLuaran wajib dari penelitian ini untuk dapat di publikasikan di jurnal internasional terindeksscopus, dengan luaran tambahan berupa conference internasional ter indeks scopus dandidaftarkan sebagai paten sederhana mengenai teknologi sumur resapan dan rain waterharvesting yang digunakanUraian TKT yang diusulkan adalah TKT 2 yaitu riset dilakukan untuk pembuktian kelayakanapakah metode rain water harvesting dan sumur resapan dapat diaplikasikan di urban area dalammewujudkan zero run off, yang hasilnya adalah mencangkup prinsip dasar dari teknologi yangdi teliti,dan formulasi konsep dan pengaplikasian teknologi. Yang untuk selanjutnya penelitiandasar ini dapat dikembangkan dengan pembuktian konsep secara analitis dan ekperimental untukpembuktian kelayakan di TKT 3.