Kegagalan Proyek disebabkan kurangnya efektivitas dan efisiensi akibat kondisi lokasi,
perubahan desain, pengaruh cuaca, dan kesalahan desain. Untuk melaksanakan percepatan dengan
metode Crash Program adalah proses meruduksi durasi aktivitas pada jalur kritis, dan biasanya
mengakibatkan peningkatan biaya karena penambahan sumber daya dan waktu tenaga kerja
sedangkan untuk metode Fast Track memiliki fungsi yang sama dengan metode Crash namun
menggunakan tumpang tindih terhadap kegiatan pelaksanaan proyek. Kedua metode Crash dan Fast
Track untuk menganalisis peningkatan berkelanjutan aktivitas kritis yang mana harus diidentifikasi
terlebih dahulu menggunakan Microsoft Project yang mana membantu manajer proyek membuat
rencana, mengalokasikan sumber daya untuk tugas, melacak kemajuan proyek, mengelola anggaran,
dan menganalisis beban kerja, serta merencanakan, melaksanakan, dan mengelola jadwal dan Biaya
proyek secara terperinci berdasarkan aktivitas. Data penelitian yang diperoleh dari sumber – sumber
tertentu dari data primer yang berasal dari wawancara dengan pihak terkait dan observasi langsung
di lokasi pelaksanaan proyek, untuk data sekunder didapatkan seperti Time Schedule menggunakan
diagram kurva S, Bill Of Quantity (BOQ), Harga satuan upah dan peralatan, dan Gambar kerja/shop
drawing. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat diketahui hasil alternatif terdapat pada
penambahan 2 jam dengan durasi percepatan 331 hari, selanjutnya untuk penambahan 50% tenaga
kerja dengan durasi percepatan 265 hari, untuk hasil kombinasi 2 jam dan 50% tenaga kerja dengan
durasi percepatan 149 hari, dan hasil alternatif metode shift terdapat percepatan durasi 244 hari,
sedangkan untuk metode fast track sendiri terdapat percepatan durasi 193 hari.