Hampir seluruh negara menghadapi pandemi Covid-19 dan berdampak terhadap melemahnya ekonomi nasiopnal yang sangat drastis. Melemahnya ekonomi nasional disebabkan oleh penurunan pertumbuhan di berbagai sektor, salah satunya sektor manufaktur karena adanya pembatasan sosial. Pandemi Covid-19 menyebabkan perusahaan manufaktur mengalami financial distress akibat penurunan pertumbuhan industri sektor manufaktur yang disebabkan oleh nilai produk domestik bruta (PDB) yang mengalami penurunan sangat drastis hingga berdampak mengakibatkan adanya potensi kebangkrutan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji empiris pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Leverage dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Potensi Kebangkrutan pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019 - 2021. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan manufaktur periode 2019 - 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal Sampel diperoleh menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa likuiditas berpengaruh terhadap potensi kebangkrutan, profitabilitas berpengaruh terhadap potensi kebangkruta, sedangkan leverage dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap potensi kebangkrutan.
Kata kunci : Likuiditas, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Penjualan, Potensi Kebangkrutan