Kebangkrutan merupakan suatu kondisi dimana perusahaan gagal atau tidak mampu memenuhi kewajibannya karena perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya sehingga harus ditutup atau di likuidasi karena tujuan ekonomi perusahaan tidak tercapai. Kebangkrutan secara umum disebabkan karena ketidakmampuan atau gagalnya pihak manajemen perusahaan dalam menindaklanjti permasalahan keuangan yang terjadi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia. Populasinya adalah perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 – 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil persentase tingkat akurasi antara model Altman Z-Score dan Grover. Selain itu, untuk mengetahui model prediksi yang paling akurat dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan pada perusahaan retail yang terdapat di Bursa Efek Indonesia . berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil persentase tingkat akurasi. Model Grover memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan model Altamn Z-Score, yakni 63.89%. Sedangkan untuk model Altam Z-Score memiliki tingkat akurasi sebesar 36,11%. Selain itu berdasarkan iji Mann Whitney menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada kedua model dalam hasil penilaian memprediksi kebangkrutan. Maka dari itu, model Grover merupakan model prediksi kebangkrutan yang paling akurat untuk perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesua periode 2017-2020 dengan persentase tingkat akurasi 63,89%.
Kata kunci : Kebangkrutan, Altman Z-Score, Grover