Kebangkrutan (bankcrupty) merupakan kondisi Dimana Perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal ari perusahaan tersebut yang biasanya dapat dikenali lebih dini kalau laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Kebangkrutan secara umum oleh suatu perusahaan mempunyai 2 kreditur atau lebih dan tidak mampu melunasi kewajibannya paling tidak satu hutang yang sudah jatuh tempo dan bisa ditagih. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan yang telah dipublikasikan melalui website Bursa Efek Indonesia periode 2018 – 2022. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya perbedaan signifikansi terhadap perusahaan subsector kosmetika dan peralatan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kedua model Altman Z-Score dan Grover memiliki hasil uji perbedaan yang berbeda, yakni model Altman Z-Score berpotensi lebih tinggi dalam memprediksi kebangkrutan dengan perbedaan nilai rata – rata 3,4431. Sedangkan prediksi perusahaan dengan metode Grover potensi kebangkrutannya lebih rendah daripada Altman Z-Score dengan nilai rata – rata 0,3512. Berdasarkan uji Compare Means Paired T Test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikasi pada kedua model dalam memprediksi kebangkrutan
Kata kunci : Altman Z-Score, Grover