Kebutuhan bahan baku mortar berupa pasir sungai dan air tawar di daerah pantai/laut
tidak sebanding dengan suplai yang tersedia sehingga pengadaan bahan baku sukar dan
sangat terbatas untuk ditemukan. Pasir laut dan air laut berpotensi sebagai material pengganti
bahan baku mortar namun, kandungan NaCl pada pasir laut dan air laut menjadi kendala
karena dapat menimbulkan efek korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mereduksi kandungan
NaCl sehingga memperbaiki kinerja mortar berbahan dasar pasir laut dan air laut, dengan
campuran material berupa pasir laut, semen, SCMs (kapur, silica fume, dan nano silica),
superplasticizer (SP), dan air laut dalam berbagai variasi volume yang berbeda. Maka dari
itu dilakukan penelitian terhadap mortar berbentuk kubus (50 mm × 50 mm) menggunakan
variasi umur mortar 7 hari, 14 hari, dan 28 hari dengan serangkaian pegujian, yaitu pengujian
kuat tekan, pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) dan pengujian Metrohm. Hasil
yang didapat menunjukkan penambahan SCMs dan SP pada campuran mortar dapat
meningkatkan kuat tekan seiring bertambahnya umur dan meminimalisir kandungan NaCl
sehingga membantu memperbaiki kinerja mortar pasir laut dan air laut. Komposisi campuran
yang paling optimal terjadi pada mortar M5 dengan menggunakan variasi campuran
persentase mortar 1 pasir laut : 0,5625 NS : 1,125 SF : 1,5 kapur : 1 semen : 0,4 SP : 0,35
air laut dengan kuat tekan sebesar 20,16 MPa pada umur 28 hari yang mencapai 53% mortar
kontrol MC1 dan 48,23% mortar kontrol MC2. Kandungan NaCl pada mortar M5 lebih baik
dari pada mortar kontrol MC2 dengan penurunan kadar NaCl dari 1,12% menjadi 0,00%.