Saat ini Indonesia sedang melakukan pembangunan infrastruktur secara masif untuk
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya adalah
industri konstruksi. Proyek konstruksi merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan
dengan upaya pembangunan dengan waktu penyelesaian yang ditentukan untuk mencapai
suatu tujuan. Proyek konstruksi memiliki karakteristik tersendiri, lokasi kerja yang berbeda,
terbuka, dan dipengaruhi cuaca, waktu yang terbatas, dinamis, harus memiliki ketahanan
fisik yang tinggi, dan juga banyak tenaga kerja yang tidak cukup terlatih. Menurut Mentri
Ketenagakerjaan, pada tahun 2020 angka kecelakaan kerja mencapai 221.740 kasus,
kemudian pada tahun 2021 angka kecelakaan kerja meningkat menjadi 234.370, sedangkan
yang terbaru pada tahun 2022 (sampai Bulan November) jumlah kecelakaan kerja tercatat
sebesar 265.334. Terlihat besarnya angka kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia. Maka
dari itu, diperlukannya penerapan SMK3 yang baik sehingga terciptanya rasa aman dari
pekerja dan lingkungan kerja yang aman. Lokasi penelitian adalah Proyek Cibinong City
Mall Extention. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
penerapan SMK3 dan menganalisis bagaimana tingkat pencapaian penerapan SMK3 di
Proyek Cibinong City Mall Extention. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif
kuantitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner
menggunakan teknik purposive sampling dengan mempertimbangkan kriteria tertentu.
Penelitian ini mendapatkan 6 responden. Sehingga dilakukan analisa data dengan metode
pembobotan (scrorring) dengan skala likert dari 1-5. Hasil dari penelitian ini berdasarkan
PP No. 50 Tahun 2012 menyatakan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi penerapan
SMK3 pada Proyek Cibinong City Mall Extention adalah faktor penerapan dalam
pelaksanaan rencana K3 dengan nilai persentase 94,1% sedangkan tingkat pencapaian
penerapan SMK3 di Proyek Cibinong City Mall Extention dinilai memuaskan dengan
persentase 91,34%.