Transisi menjadi single mother di usia remaja akibat kehamilan di luar
nikah tanpa dukungan pasangan rentan memicu tekanan psikologis pada single
mother. Kondisi hidup sebagai single mother muda menantang karena harus
memenuhi segala kebutuhan tanpa bantuan. Self-compassion dipercaya membantu
mengatasi emosi negatif agar tetap berpikir jernih mencari solusi. Penelitian
kualitatif dengan generic qualitative study ini bertujuan memahami gambaran
self-compassion pada remaja single mother akibat kehamilan diluar nikah.
Wawancara mendalam dilakukan pada 3 remaja single mother berusia 13-19
tahun dan 3 significant others sebagai triangulasi. Hasil menunjukkan ketiga
remaja single mother memiliki kecenderungan self-compassion pada dimensi selfkindness
versus self-judgement, common humanity versus isolation, dan
mindfulness versus overidentification. Meski ditemukan juga perilaku negatif,
ketiga subjek berupaya lakukan yang terbaik ke arah positif. Kesimpulan dalam
penelitian ini yaitu gambaran pengalaman subjek memperlakukan diri selama
menjadi single mother remaja telah melewati dimensi self-compassion, ditandai
perilaku positif dan negatif. Upaya ke arah positif menjadi harapan agar tetap
melakukan yang terbaik ke arah positif dalam menjalani hidup sebagai remaja
single mother yang rentan tekanan psikososial ini.