Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai
transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan
dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta. Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi
penumpukan kendaraan di jalan. Penumpukan tersebut disebabkan karena banyaknya
kendaraan tidak mampu diimbangi oleh sarana dan prasana lalu lintas yang memadai.
Akibatnya, arus kendaraan menjadi tersendat dan kecepatan berkendara pun menurun.
Panjang ruas jalan Lenteng Agung secara keseluruhan ± 4900 meter dengan lebar ± 18 meter
dan tipe jalan enam – lajur dua – arah (3/1). Metode penelitian menggunakan MKJI 1997
dengan teknik pengumpulan data berupa data primer dan sekunder, serta analisis dan
pengolahan data sesuai dengan MKJI 1997. Pada segmen Jalan Lenteng Agung Raya Timur
ini mempunyai volume lalu – lintas maksimum pada Hari Senin, 8 Mei sebesar 4222.1
smp/jam, Hari Kamis, 11 Mei sebesar 3731.9 smp/jam, dan pada Hari Minggu, 14 Mei
sebesar 3380.6 smp/jam. Jalan Lenteng Agung Raya Timur dengan frekuensi bobot kejadian
yang tinggi pada hari Senin diangka 2496.8 dengan kelas hambatan samping Sangat Tinggi
(VH), pada hari Kamis diangka 2380.8 dengan kelas hambatan samping Sangat Tinggi (VH),
dan pada hari Minggu diangka 619.2 dengan kelas hambatan samping Tinggi (H). Kapasitas
ruas Jalan Lenteng Agung Raya Timur dengan karakteristik jalannya memiliki kapasitas
sebesar 3096.72 smp/jam dengan Tingkat Pelayanan pada Hari Senin 8 Mei dan Hari Kamis
dengan nilai derajat kejenuhan sebesar 1.36 dan 1.21 yang berarti kelas tingkat pelayanan
jalanannya F dan pada Hari Minggu memiliki nilai derajat kejenuhan sebesar 1.09 yang
berarti kelas tingkat pelayanan jalannya adalah F.