Akibat dari pergantian konsultan, dilakukan proses klarifikasi mulai pengumpulan data
perencanaan proyek hingga pelaksanaan proyek. Ditemukan bahwasannya beberapa
pekerjaan masih dalam tahap estimasi dan memerlukan nilai pasti rencana anggaran biaya,
salah satu area tersebut adalah area apartemen. Gambar kerja yang tidak lengkap membuat
perhitungan rencana anggaran biaya terhambat, untuk itu dilakukan perhitungan dengan
pekerjaan balok baja profil, fireproofing balok baja dan bekisting pelat lantai area apartemen.
Didapatkan hasil perhitungan volume tersebut dapat membantu dalam penyusunan rencana
anggaran biaya pada area apartemen. Tujuan penelitian ini adalah perhitungan selisih
volume, biaya dan waktu pada pekerjaan bekisting pelat lantai, balok baja dan fireproofing
balok baja dengan metode BIM dan metode konvensional serta mengetahui selisih antara
kedua metode tersebut. Data primer berupa gambar kerja dan spesifikasi, data sekunder
berupa literatur. Metode penelitian ini adalah menghitung volume pekerjaa, rencana
anggaran biaya, dan waktu untuk setiap metodenya. Didapatkan hasil penelitiannya yaitu
selisih perhitungan di tinjau dari volume pekerjaan, pekerjaan balok baja 31,41 kg atau
0,0039%, pekerjaan fireproofing balok baja 0,42 meter, pekerjaan bekisting pelat lantai -
0,07 meter persegi. Di tinjau dari rencana anggaran biaya, pekerjaan balok baja selisih Rp
970.464, selisih pekerjaan fireproofing balok baja Rp 156.847, selisih bekisting pelat lantai
Rp -15.226. Di tinjau dari waktu, selisih waktu pada balok baja 97 menit (1.62 jam/hari),
pekerjaan fireproofing sudah termasuk balok baja, selisih pekerjaan bekisting pelat lantai 84
menit (1.4 jam/hari). berdasarkan penelitian metode BIM lebih disarankan penggunaannya
karena efektif dan efisien. Penerapan BIM masih terhambat karena faktor mahalnya biaya,
kurangnya informasi, anggapan BIM mengganggu produktifitas, kurangnya fitur BIM dan
kurangnya pelatihan BIM.