Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk menjamin agar
jalan dapat memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan, maka dilakukan upaya
peningkatan jalan. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, hal ini menyebabkan
peningkatan arus lalu lintas dengan kapasitas jalan yang terbatas. Ini menyangkut efek pada
pergerakan dan keselamatan bagi pengguna jalan. Kemacetan adalah suatu keadaan
terhentinya atau terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh terhambatnya mobilitas
kendaraan. Kemacetan di persimpangan atau aktivitas di jalan yang mengurangi kecepatan
kendaraan. Kegiatan di jalan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas atau mengurangi
kecepatan kendaraan, misalnya kegiatan komersial, pejalan kaki, tempat wisata, konstruksi,
dll. Masalah kemacetan sepertinya sudah menjadi ciri kota-kota besar di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia. Kemacetan terjadi ketika ada banyak aktivitas lokal yang
terjadi di sekitar jalan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui seberapa pengaruhnya
hambatan samping, besarnya tingkat kapasitas, dan mencari alternatif untuk permasalahan
yang terjadi. Karakteristik jalan utama yang mempengaruhi kinerja jalan adalah kepadatan
lalu lintas. Metodologi yang digunakan kuantitatif. Berdasarkan analisis angka-angka dari
data yang didapatkan dari hasil survey. Maka dari itu dilakukan penelitian dilapangan secara
langsung untuk mengamati aktifitas yang terjadi di ruas jalan tersebut. Setelah dilakukan
pengamatan dan menganalisis berdasarkan MKJI 1997 hasil yang didapatkan menunjukan
bahwa ruas jalan memiliki volume kendaraan dengan nilai 2820,8 smp/jam pada hari senin
dengan kapasitas ruas jalan sebesar 2430 smp/jam, dan hambatan samping memiliki
frekuensi sebesar 676,80 bobot kejadian dengan mayoritas hambatan yaitu perlambatan
kendaraan, dengan demikian ruas jalan ini memiliki tingkat pelayanan kelas F dengan nilai
1,1604 dan nilai derajat kejenuhan sebesar 1,1604 smp/jam.