Rata-rata total kecelakaan dan kesehatan kerja yang memiliki jumlah tertinggi yaitu pada divisi
produksi dengan total kecelakaan yaitu 10% dan kesehatan yaitu 4%. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor yang berpotensi yang menimbulkan risiko, menilai tingkat
keparahan dan kemungkinan terjadinya risiko kecelakaan kerja dan menentukan rencana
mitigasi terhadap risiko terjadinya kecelakaan menggunakan metode Hazard Identification Risk
Assessment and Risk Control (HIRARC). Hasil dari faktor risiko kecelakaan yaitu tidak adanya
penutup pada roda mesin yang beputar, tidak adanya ruangan khusus tempat penyimpanan
material, pekerja tidak memperhatikan SOP, tidak memakai APD, pabrik panas dan bising, dan
masih menggunakan tenaga kerja manual. Hasil risiko yang berkategori extreme sebanyak 2,
high sebanyak 4, moderate sebanyak 9 dan low sebanyak 6. Upaya penanggulangan
meminimalisir risiko kecelakaan kerja dengan rekayasa teknik penambahan alat peredam,
memberikan penutup pada bagian roda mesin yang berputar, penambahan kipas angin dan
ventilasi udara, menyediakan alat bantu berupa hand stacker. Substitusi menggunakan alat bantu
berupa forklift. Administrasi memperhatikan SOP, memberikan rambu bahaya kepala terbentur,
menempatkan wadah sesuai dengan prosedur, membawa berat beban material sesuai dengan
prosedur, penuangan material sesuai dengan kapasitas mesin, membuat prosedur tentang posisi
tubuh yang baik dalam bekerja. APD menyediakan earplug, menggunakan sarung tangan, safety
shoes, dan safety helm.