PT Medikon Prima Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi di Kabupaten
Tangerang. Pengendalian kualitas produk obat PT Medikon Prima Laboratories dilakukan
di Departemen Quality Control . Pada pelaksanaan pengendalian kualitas di laboratorium
Quality Control terdapat postur kerja yang memungkinkan terjadinya cedera
musculoskeletal yaitu pada proses pembuatan medium disolusi yang mengharuskan
melakukan pengangkatan dengan nilai Lifting Index (LI) lebih dari 1. Oleh karena itu
dilakukan usulan perancangan alat bantu pada pembuatan medium disolusi dengan
menggunakan metode House of Quality (HOQ). Pengumpulan data dilakukan melalui
observasi langsung, wawancara serta penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan metode House of Quality (HOQ). Berdasarkan hasil House of Quality
diketahui bahwa Spesifikasi teknis yang memiliki bobot terbesar yaitu terbuat dari bahan
alumunium. Spesifikasi teknis kedua yaitu menggunakan roda polyurethane. Ketiga yaitu
menggunakan 2 roda mati dan 2 roda rem. Keempat yaitu pegangan dapat dilipat. Kelima
yaitu dimensi alas 85 cm x 45 cm x 6,5 cm. Keenam yaitu dilengkapi dengan sistem hidrolik
listrik. Ketujuh yaitu tinggi maksimum meja yaitu 90 cm. Terakhir yaitu terdapat alas dan
sekat setinggi 3,5 cm pada setiap sisi. Hasil pengolahan data House of Quality digunakan
untuk melakukan perancangan alat dengan Software Solidworks dan disimulasikan dengan
Software Catia. Berdasarkan hasil simulasi dengan software Catia diperoleh nilai
Recommended Weight Limit (RWL) mengangkat dan meletakkan ember setelah
menggunakan alat bantu sebesar 19,1 kg dan 16,8 kg dengan nilai LI sebesar 0. Nilai ini
menunjukkan bahwa postur kerja pada pembuatan medium disolusi setelah adanya alat bantu
tidak berpotensi menimbulkan cedera musculoskeletal. Nilai Rapid Upper Limb Assessment
(RULA) yang diperoleh pada saat meletakkan ember medium disolusi yaitu sebesar 3. Nilai
ini menunjukkan bahwa postur kerja tersebut memiliki risiko sedang untuk mengalami
cedera musculoskeletal. Perlu adanya investigasi lebih jauh dan mungkin perlu adanya
perubahan pada postur kerja.