Daun Markisa (Passiflora edulis) mengandung senyawa flavonoid terutama
kuersetin yang berkhasiat sebagai analgesik. Kuersetin memiliki kelarutan,
stabilitas, dan ketersediaan hayati yang kurang baik sehingga upaya
mengoptimalkan aktivitas bahan alam dimodifikasi menjadi nanopartikel.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat nanosuspensi ekstrak daun markisa
sesuai karakteristik dan memiliki efek analgesik. Metode dekokta digunakan
dalam proses ekstraksi dan metode gelasi ionik dalam pembuatan nanopartikel
yang bertaut silang antara polimer kitosan dengan natrium tripolifosfat.
Nanosuspensi dibuat dalam 3 formula, konsentrasi ekstrak 0,25%; 0,5%; 0,75%,
kemudian dikarakterisasi meliputi ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta
potensial, efisiensi penjerapan, uji pelepasan, dan morfologi partikel. Pada
penelitian ini dihasilkan ekstrak kental daun markisa mengandung flavonoid
total sebesar 5,51%. Nanosuspensi stabil pada formula konsentrasi 0,5% dengan
ukuran partikel 187,6 nm, polidispersitas indeks 0,626, zeta potensial +31,2 mV,
efisiensi penjerapan sebesar 50,9%, dan morfologi partikel menggunakan TEM
didapatkan bentuk sferis. Uji efek analgesik dibagi 5 kelompok (n=5) yaitu
kelompok I (kontrol positif), kelompok II (kontrol negatif), kelompok III (dosis
50 mg/kgbb), kelompok IV (dosis 100 mg/kgbb), dan kelompok V (dosis 200
mg/kgbb). Hasil presentase penghambatan uji analgesik kelompok II, III, IV, V
berturut-turut sebesar 54,66%; 21,02%; 37,80%; dan 46,39%. Efektivitas uji
analgesik kelompok III, IV, V berturut-turut sebesar 38,46%; 69,15%; dan
84,87%. Berdasarkan hasil penelitian, penghambatan jumlah geliat terbaik
adalah kelompok yang mendapatkan natrium diklofenak dan nanopartikel dosis
200 mg/kgbb. Berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan bahwa nanopartikel
ekstrak daun markisa memiliki efek analgesik.