PT.XX memiliki 4 bangunan Dermaga yang telah menjadi penunjang pergerakan aktivitas
eksploitasi minyak. Dermaga III merupakan objek pada penelitian ini. Dermaga memiliki
pipa penyangga yang terdapat pada beberapa bangunan struktur yaitu trestle, mooring
dolphin, dan main jetty. Kerusakan yang rentan terjadi pada pipa penyangga dermaga adalah
korosi. Korosi menyebabkan menurunnya tingkat ketebalan dari pipa penyangga yang
mengakibatkan berkurangnnya umur dari pipa penyangga, sehingga berpengaruh terhadap
eksistensi dermaga karena salah satu tiang penyangga yang mengalami korosi terjadi
kerusakan. Metode yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah Risk
Based Maintenance. Risk Based Maintenance berfungsi untuk mencari periode
pemeliharaan yang menggunakan interval inspeksi yang hasilnya ditentukan dengan cara
menentukan angka keyakinan dan tingkat kekritisan dari Criticallity Matrix. Hasil penelitian
ini, diketahui bahwa pipa penyangga yang memiliki tingkat risiko tertinggi adalah bagian
East Breasthing Dolphin. Berdasarkan hasil dari metode kuantitatif didapatkan model P =
0,3333Rr2

– 4,3333Rr + 18 dimana fungsi y adalah periode pemeliharaan dan fungsi x adalah

rangking risiko. Koefisien determinan R2

yaitu sebesar 1 berarti 100% pengaruh nilai periode
pemeliharaan terhadap rangking risiko. Koefisien korelasi sangat signifikan yaitu 1,
sehingga data penelitian ini valid sesuai dengan tabel validasi statistik korelasi R (0,707)
untuk jumlah N sebanyak 8. Dari hasil tersebut maka strategi pemeliharaan diperoleh adalah
untuk struktur Main Jetty, Trestle, West Breasthing Dolphin sebesar 6 tahun sekali dalam
melakukan perbaikan pada pipa. Kemudian untuk Mooring Dolphin 8, Mooring Dolphin 9,
Mooring Dolphin 10, dan Pile Fender mendapatkan hasil 8 tahun, sedangkan untuk East
Breasthing Dolphin mendapatkan hasil sebesar 4 tahun sekali.