PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi kabel fiber optik yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. PT. XYZ memproduksi
kabel fiber optik melalui 4 proses utama, yaitu : coloring, loose tubing, stranding, dan
outer sheating. Proses-proses tersebut dapat mempengaruhi kualitas kabel dalam
menghantarkan data (nilai atenuasi kabel) . Oleh karena itu setelah melalui setiap proses
akan dilakukan proses pengendalian kualitas untuk mengecek nilai atenuasi kabel. Kabel
yang nilai atenuasinya terlalu tinggi (Atenuasi > 0,215 dB/km) tidak akan lolos uji
kualiatas dan akan tidak akan digunakan pada proses selanjutnya. Alat pengecekan nilai
atenuasi dapat mengecek kabel sepanjang 50 km dalam waktu 3 menit dengan kapasitas
pengecekan maksimal dalam 1 kali proses ialah 200km. Dalam 1 hari kerja tim quality
control rata-rata akan melakukan pengecekan sebanyak 100 kali. Hal ini menyebabkan
adanya kegiatan tidak efisien untuk menerbitkan dan menyimpan dokumen fisik
pengendalian kualitas yang begitu banyak setiap harinya. Oleh karena itu PT. XYZ
memutuskan untuk menerapkan sistem ERP berbasis Odoo 16 yang dapat mengatur
kegiatan quality control dan menyimpan hasilnya pada suatu database yang terintegrasi.
Aplikasi Odoo 16 mempunyai modul quality control yang mampu menangani kebutuhan
PT. XYZ. Implementasi Odoo akan dilakukan dengan mengikuti metode RAD (Rapid
Application Development). Selanjutnya setelah implementasi rancangan sistem quality
control berbasis Odoo akan diuji menggunakan analisa UAT (User Acceptance Test). Hasil
UAT menunjukkan bahwa seluruh user (Kepala Divisi IT, Kepala Divisi Inventory, dan
Staff Divisi Quality Control) memahami dan dapat menggunakan sistem ERP yang
diterapkan pada PT. XYZ.