DKI Jakarta adalah Ibukota Negara Republik Indonesia. Dengan jumlah penduduk
sebanyak 10,67 juta jiwa pada 2022 [2], menjadikan DKI Jakarta menjadi kota terpadat
di Indonesia. Kebutuhan akan fasilitas umum seperti museum menjadi salah satu hal
yang penting. Tidak terdapatnya Museum Sains dan Teknologi di Jakarta adalah salah
satu masalah yang harus di selesaikan. Pendidikan menjadi hal yang penting untuk
kemajuan dan masa depan bangsa. Perancangan Museum Sains dan Teknologi
diharapkan dapat menjadi solusi atau jalan keluar untuk mengembangkan dan
memperkenalkan sains dan teknologi kepada anak-anak bangsa. Gambaran tentang
sains dan teknologi merupakan salah satu indikator atau aspek yang menjadi cerminan
suatu bangsa menjadi maju dan mandiri. Arsitektur dan teknologi berkembang dan maju
secara linear dan selaras. Perancangan Museum Arsitektur dan Teknologi membuktikan
bahwa ilmu arsitektur dapat menyelesaikan masalah atau persoalan dengan kolaborasi
yang unik dengan Parametric Methods. Parametric Methods atau metode parametric
merupakan metode perancangan yang mengedepankan efisiensi dan presisi dalam
merancang bangunan di bidang arsitektur dan bidang lainnya .Perancangan museum
sains dan teknologi di Jakarta Selatan diharapkan dapat memperkenal sains dan
teknologi lebih dalam dan membuat masyarakat menjadi lebih paham dan mengerti akan
perkembangan zaman terkaitsains dan teknologi untuk kepentingan pribadi dan negara.