Image of Analisis Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Provinsi Dki Jakarta Pada Masa Pandemi Covid-19

Karya Ilmiah Mahasiswa

Analisis Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Provinsi Dki Jakarta Pada Masa Pandemi Covid-19



Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak bagi pelayanan kesehatan
termasuk perubahan dan penyesuaian pelayanan kefarmasian di apotek. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang terjadi pada kegiatan pelayanan
kefarmasian di apotek selama pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dengan
metode survei dan pengambilan data secara cross sectional. Responden penelitian
adalah apoteker penanggungjawab apotek di Provinsi DKI Jakarta. Data
kuantitatif diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan secara daring dan data
kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam secara daring pada periode
November 2022. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif analitik dengan Uji
Chi Square, data kualitatif dianalisis menggunakan analisis konten yang
dituangkan dalam bentuk matriks. Sebanyak 358 responden berpartisipasi mengisi
kuesioner dan 9 responden bersedia melakukan wawancara mendalam. Sebagian
besar responden berjenis kelamin perempuan (75,7%), dengan rentang usia 23-33
tahun (47%), lama kerja 1-5 tahun (65,6%). Terdapat perbedaan pada metode
pengadaan, dimana selama pandemi terjadi penurunan 15,6% pengadaan yang
dilakukan secara manual sedangkan terjadi peningkatan 5,3% penggunaan
aplikasi dalam pengadaan. Selama pandemi terjadi penigkatan 29,4% apotek yang
mengalami kekosongan stok perbekalan farmasi. Terjadi peningkatan 19,6%
apotek yang mengalami keterlambatan pengiriman perbekalan farmasi dari
distributor dan terjadi peningkatan 18,7% apotek yang mengalami durasi
keterlambatan pengiriman perbekalan farmasi lebih lama. Terdapat perbedaan
dalam kegiatan farmasi klinik selama pandemi diantaranya PIO secara tatap muka
mengalami penurunan 42,1% dan pelaksanaan PIO secara tidak langsung
(telepon, WhatsApp
, video meeting) mengalami peningkatan 42,1%. Konseling
secara tatap muka mengalami penurunan 43,6% sedangkan pelaksanaan konseling
secara tidak langsung (telepon, WhatsApp
®
, video meeting) mengalami
peningkatan 43,3%. PTO secara tatap muka mengalami penurunan 27,9%,
sedangkan pelaksanaan PTO secara tidak langsung (telepon, WhatsApp
®
, video
meeting) mengalami peningkatan 27,9%. Selama pandemi 55,3% apotek
mengalami penurunan omset. Terdapat berbagai inovasi dan strategi yang
dilakukan selama pandemi, diantaranya dengan memaksimalkan penggunaan
digitalisasi baik dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek sebanyak
27,4%, maupun dalam kegiatan promosi dan penjualan produk apotek secara
online sebanyak 12%, dan apotek yang melalukan inovasi diantara keduanya
sebanyak 51%. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan
kegiatan pelayanan kefarmasian sebelum dan selama pandemi COVID-19,
dimana selama pandemi kegiatan pelayanan kefarmasian beralih menggunakan
teknologi yang berbasis digital.


Ketersediaan

FFET23641FFET23641Perpustakaan Fakultas FarmasiB A C A
D I T E M P A T

Lampiran Berkas

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
FFET23641
Penerbit Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta.,
Deskripsi Fisik
130 p.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN/NPM
5420220014
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain



Pencarian Spesifik


Judul:
Pengarang:
Penerbit:
Koleksi:
Lokasi:

Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this