Pengelolaan obat yang efektif sangat penting dalam sistem kesimpulan sistem
kesehatan untuk memastikan kualitas dan keamanan obat. Penyimpanan obat harus
mematuhi standar yang telah ditetapkan dan pengukuran keberhasilan penyimpanan
dilakukan melalui indikator seperti kecocokan antara obat dan kartu stok, serta
persentase obat kedaluarsa dan rusak. Pengelolaan yang tidak efisien dapat
mengakibatkan berkurangnya ketersediaan obat, penumpukan obat kedaluarsa, dan,
peningkatan biaya obat akibat penggunaan yang tidak rasional. Penelitian bertujuan
untuk penanganan obat rusak dan kedaluarsa di RSI Family selama tahun 2022.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, ualitatif, dengan data
dikumpulkan dari wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan rekaman resmi.
Sumber data terdiri dari data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan
adanya obat yang kedaluarsa dan rusak dengan rincian termasuk jenis obat, jumlah
stok, dan nilai total. Prosedur penanganan termasuk pemeriksaan berkala dan
pelabelan obat mendekati kedaluarsa untuk pengembalian ke distributor, distri serta
penyimpanan obat rusak di tempat khusus. Disimpulkan bahwa laporan mengenai
obat rusak dan kedaluarsa dibuat setiap bulan dan dilaporkan kepada manajemen
untuk pemusnahan sesuai SOP RSIA Family dan PERMENKES RI No. 72 Tahun
2016.