Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Salah satu pelayanan
kefarmasian meliputi pelayanan lembar resep. Dampak yang terjadi jika resep tidak
lengkap secara administratif, farmasetik dan klinik akan mempersulit peresepan obat dan
beresiko terjadi medication error. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelengkapan
resep secara administrasi dan secara farmasetik di Instalasi Farmasi Rawat Inap Rumah
Sakit Ibu dan Anak Family wilayah Jakarta Utara periode Februari 2024. Jenis penelitian
ini adalah non-eksperimental yang bersifat prospektif dengan teknik pengambilan
sampling total sebanyak 1074 lembar resep kemudian data yang dihasilkan dianalisa
berdasarkan setiap variabel secara deskriptif. Berdasarkan hasil pengkajian kelengkapan
resep pasien rawat inap diperoleh sebanyak 901 lembar resep lengkap secara
administrasi dan farmasetika (84%). Resep yang tidak lengkap secara administrasi
diperoleh sebanyak 58 lembar (5%) dan resep yang tidak lengkap secara farmasetika
sebanyak 115 lembar (11%). Secara administrasi resep yang tidak lengkap paling
banyak disebabkan oleh tidak adanya nama dokter dan tanggal penulisan resep
sedangkan secara farmasetika resep yang tidak lengkap paling banyak disebabkan
karena tidak di cantumkannya dosis obat pada resep. Maka dari itu dengan adanya
pengkajian kelengkapan resep ini dapat sebagai bahan evaluasi apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian.