Detail Cantuman
Textbook
Uji Aktivitas Antelmintik Ekstrak Tunggal dan Kombinasi Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) Dan Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Terhadap Cacing Ascaridia Galli
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh
manusia yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmited Helminth/STH) dan
makanan yang tercemar telur cacing. Cacingan tidak hanya menyerang manusia
saja tetapi cacingan juga menyerang hewan seperti ayam, sapi dan babi. Menurut
berita dari laman WHO yang dikeluarkan tanggal 2 maret 2020 lebih dari 1,5
miliar orang, atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi dengan infeksi cacing yang
ditularkan melalui tanah di seluruh dunia. Munculnya resistensi obat antelmintik
dikhawatirkan terjadi seperti yang terjadi pada hewan ternak, oleh karena itu perlu
dilakukan pengujian sumber antelmintik baru. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak rimpang temu ireng umur 9, 10 dan 11
bulan dan ekstrak buah mengkudu muda dan tua serta kombinasinya terhadap
cacing Ascaridia galli. Aktivitas tunggal dilakukan dengan membagi hewan uji
dalam 9 kelompok masing-masing terdiri dari tiga ekor cacing. Kelompok 1-5
adalah kelompok uji ekstrak rimpang temu ireng umur 9, 10 dan 11 bulan dan
buah mengkudu muda dan tua pada konsentrasi masing-masing 1000 ppm, 5000
ppm dan 10000 ppm. Kelompok 6 dan 7 adalah adalah kelompok uji ekstrak air
buah mengkudu muda dan tua. kelompok 8 adalah kontrol positif pirental pamoat
konsentrasi 0,5%, kelompok 9 adalah kontrol negatif menggunakan NaCl 0,9%.
Aktivitas antelmintik Kombinasi dilakukan pada ekstrak yang mempunyai
aktivitas terbaik dari aktivitas tunggal yaitu pada ekstrak temu ireng 9 bulan dan
ekstrak air buah mengkudu tua dengan 3 perbandingan yaitu 1 : 1, 1 : 2 dan 2 : 1.
Data yang dikumpulkan adalah jumlah total cacing yang mati pada setiap
perlakuan selama 48 jam. Hasil penelitian untuk aktivitas tunggal, menunjukkan
bahwa ekstrak etanol rimpang temu ireng umur 9, 10 dan 11 bulan dan ekstrak air
buah mengkudu memiliki efek antelmintik pada semua konsentrasi, sedangkan
untuk ekstrak etanol buah mengkudu muda dan tua tidak menunjukkan aktivitas
antelmintik karena waktu kematian cacing hampir sama seperti kontrol negatif.
Hasil penelitian untuk kombinasi, menunjukkan baik kombinasi 1 : 1, 1 : 2
maupun 2 : 1 semuanya memiliki aktivitas antelmintik tetapi aktivitas terbaik ada
pada kombinasi 2 : 1 yaitu 34,67 jam.
Ketersediaan
FFET23597 | FFET23597 | Perpustakaan Fakultas Farmasi | T E R S E D I A |
Lampiran Berkas
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
FFET23597
|
Penerbit | Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik |
106 p.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN/NPM |
5418220009
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain