Dispepsia adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan adanya masalah atau
gangguan pada bagian saluran pencernaan. Berdasarkan pernyataan dari World Health
Organization (WHO) menyatakan bahwa sebanyak 13 – 14% kasus dispepsia terjadi
pada seluruh dunia dari jumlah penduduk tiap negara. Di Indonesia sendiri Jumlah
kasus penderita dispepsia cukup tinggi data dari profil kasus kesehatan tahun 2020
dispepsia menempati peringkat 5 dari 10 penyakit yang paling umum ditemukan di
rumah Sakit. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran
karakteristik pasien yang sering terdiagnosa dispepsia dan penggunaan obat yang
sering digunakan dalam bentuk persentase di RS. MMC. Penelitian ini bersifat analisis
deskriptif dan data dikumpulkan secara retrospektif dengan metode kuantitatif
menggunakan teknik total sampling untuk pengambilan sampel, dengan melakukan
pengambilan data rekam medis dan resep pasien rawat jalan di RS MMC periode
Januari-Maret 2024. Hasil penelitian ini diuraikan dalam bentuk persentase yaitu,
dengan karakteristik jenis kelamin perempuan sebanyak (60,7%), rentang usia pasien
26-35 tahun (23,6%) dan untuk pendidikan pasien terdapat pada perguruan tinggi
(38,2%). Karakteristik penggunaan obat golongan dispepsia yang paling banyak
diresepkan yaitu PPI sebanyak (57,0%), Penggunaan obat dispepsia untuk golongan
tunggal yang paling banyak diresepkan yaitu golongan PPI sebanyak (43,8%)
sedangkan untuk kombinasi yang banyak diresepkan yaitu kombinasi yaitu PPI +
Sitoprotektif sebanyak (31,5%), untuk kombinasi 3 obat yaitu PPI + Prokinetik +
sitoprotektif sebanyak (6,7%), berdasarkan nama obat paling banyak digunakan
Vometa Ft (21,8%) dan bentuk sediaan obat yang paling banyak digunakan tablet
(56,3)%. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pasien pada pengobatan dispepsia
paling banyak dijumpai pada perempuan dan obat yang sering diresepkan adalah
golongan PPI.