PT. X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang industri manufaktur
pembuatan mainan anak-anak. PT. X memiliki 13 dapartemen salah satunya yaitu
departemen PIC 1 (Planning Inventory Control 1), proses yang dilakukan pada departemen
PIC 1 yaitu diantaranya adalah proses mixing bahan baku yang dilakukan oleh 8 orang
pekerja, yang dimana pada proses tersebut terdapat dua aktivitas yaitu pengangkatan dan
penuangan bahan baku sebesar 25 kg. Aktivitas pengangkatan dan penuangan bahan baku
tersebut masih dilakukan secara manual dan berulang-ulang dengan durasi waktu kurang
lebih 10 jam/hari sehingga mengakibatkan para pekerja sering merasakan kelelahan dan sakit
pada anggota tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah para pekerja
mixing bahan baku memiliki potensi terhadap keluhan musculoskeletal disorders dan
memberikan usulan perbaikan untuk meminimalisir keluhan musculoskeletal disorder yang
dialami oleh para pekerja mixing bahan baku di PT. X. Dengan Metode yang digunakan
adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Recommended Weight Limit (RWL) serta
menghitung nilai Lifting Index (LI). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat
risiko pada postur tubuh dikatakan berisiko dengan hasil perhitungan metode REBA berada
pada skor 12 untuk pengangkatan bahan baku dan skor 12 untuk penuangan bahan baku
dengan skor pada kedua aktivitas tersebut masuk kedalam kategori tingkat risiko sangat
tinggi, dan untuk mengetahui beban maksimum yang dapat diangkat oleh para pekerja tanpa
menggunakan alat bantu pada metode RWL yaitu sebesar 6 kg dan nilai LI lebih dari 1 yang
dapat dikatakan bahwa aktivitas yang dilakukan oleh para pekerja dapat menyebabkan risiko
cidera apabila tidak dilakukan sebuah perbaikan, dari hasil tersebut dibuatlah usulan desain
alat bantu dengan cara membuat pallet bahan baku dan meja angkat yang bertujuan untuk
mengurangi tingkat risiko pada postur tubuh pekerja mixing bahan baku dalam melakukan
aktivitas pengangkatan dan penuangan bahan baku.