PT. Bentonit Alam Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi
bahan baku untuk penjernihan minyak nabati atau actived bleaching earth yang
memiliki sifat sebagai senyawa absorben yang bertujuan untuk menjerap semua
kotoran yang ada pada minyak kelapa sawit. Proses pembuatan actived bleaching
earth dilakukan mulai dari tahapan pengumpulan bahan baku, pemasukan bahan
baku, pembakaran dengan menggunakan mesin rotary dried dan mesin micron,
penggilingan bahan baku sampai berukuran 200 mesh dan yang terakhir merupakan
pengemasan dengan menggunakan mesin packing. Dalam PT. Bentonit Alam
Indonesia ditemukan sejumlah defect dari kedua mesin pembakaran yaitu mesin
rotary dried dan mesin micron, maka untuk pengunaan metode yang cocok dalam
menangani masalah ini dengan cara menggunakan metode SQC atau statistic
quality control yang didalamnya dilakukan pengujian normalitas, pembuatan peta
kontrol Xbar dan R chart, penghitung capability proses dari kedua mesin tersebut,
membuat diagram fishbone dan why why analisis lalu membuat usulan untuk
perusahaan dengan menggunakan metode 5W+1H. Dari hasil pengolahan data,
didapatkan bahwa mesin rotary dried dan mesin micron tidak capable karena
kurangnya pengetahuan dari operator tentang pengoperasian mesin tersebut, SOP
yang tidak jelas dan lingkungan yang lembab.