Paparan sinar matahari berlebihan atau dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan efek negatif pada kulit. Daun bidara arab berpotensi sebagai tabir
surya karena mempunyai senyawa flavonoid. Kuersetin merupakan senyawa
flavonoid yang paling besar pada daun bidara arab akan tetapi mempunyai
kelarutan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dalam
bentuk nanopartikel untuk meningkatkan kelarutan zat aktif dan memperoleh
hasil karakterisasi yang memenuhi syarat dalam nanopartikel. Dibuat sediaan
larutan face mist yang mempunyai mutu fisik, kimia, kelembapan dan aktivitas
tabir surya. Ekstrak daun bidara arab diekstraksi menggunakan metode UAE
(Ultrasonic Assisted Extraction) dengan etanol 70%. Ekstrak dipekatkan
menggunakan rotary evaporator. Ekstrak kental diformulasikan menjadi
nanopartikel metode gelasi ionik, dilakukan uji karakterisasi nanopartikel dan
uji tabir surya. Nanopartikel dibuat menjadi sediaan larutan face mist,
dilakukan uji evaluasi sediaan larutan face mist dan tabir surya. Dilakukan uji
karakterisasi suspensi nanopartikel ekstrak daun bidara arab meliputi
organoleptik didapatkan hasil warna kuning kecoklatan dengan bau khas dan
bentuk cair; %transmitan 91,78%; efisiensi penjerapan 90,27%; ukuran
partikel 641,6 nm dan indeks polidispersitas 0,576; zeta potensial -4,27;
pemeriksaan morfologi didapatkan hasil sferis. Sediaan larutan face mist
dengan variasi butylene glycol yaitu F1 5%; F2 7.5% dan F3 10%. Didapatkan
nilai SPF pada F1 23,01%; F2 21,59%; F3 18,67%. Hasil tersebut
dikategorikan proteksi ultra. Pada uji kelembapan didapatkan rata-rata
kenaikan kelembapan kulit F1 11,69%; F2 13,15%; F3 14,96%. Nanopartikel
ekstrak daun bidara arab dengan metode gelasi ionik menghasilkan
karakterisasi nanopartikel yang baik. Pada sediaan larutan face mist didapatkan
nilai SPF dengan kategori proteksi ultra dan mampu melembapkan kulit.