Perusahaan-perusahaan saat ini sedang berusaha keras bersaing dalam industri untuk
menguasai pasar dengan cara memenuhi keingan konsumen. Oleh karena itu perusahaan
farmasi pun berusaha keras untuk lebih memperbaiki nilai dalam segala aspek demi
memenuhi kebutuhan konsumen. PT Actavis adalah satu perusahaan milik asing yang
bergerak dalam industri farmasi, laboratorium Quality Control PT Actavis Indonesia
memiliki total bahan kimia sebanyak 576 reagen namun dalam penggunaan bahan kimia di
Laboratorium Quality Control ini belum terkelola dengan baik karena terdapat masalah
seperti tidak tersedianya bahan kimia saat diperlukan untuk analisa sehingga proses analisa
perlu menunggu sampai bahan kimia dipesan. Penelitian tugas akhir ini membahas
mengenai usulan perbaikan atas faktor-faktor yang menyebabkan belum terkelola dengan
baik bahan kimia di Laboratorium Quality Control dengan menggunakan metode Failure
Mode and Effect Analysis (FMEA). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam
menganalisis masalah ini adalah brainstorming, Cause Failure Modes Effect (CFME),
FMEA, dan 5W+1H. Dari hasil FMEA diperoleh faktor utama penyebab belum terkelola
dengan baik bahan kimia adalah kartu stok disimpan bertumpukan, menunda-nunda untuk
mengisi kartu stok bahan kimia, tidak melakukan penjadwalan, dan tidak ada
penanggungjawab khusus untuk mengelola bahan kimia. Tindakan perbaikan yang
diusulkan yaitu dilakukannya merapikan kartu stok sesuai dengan bahan kimianya,
memberikan motivasi san reward pada analis, memberikan jadwal khusus kepada analis
untuk mengelola bahan kimia dan menunjuk seorang penanggungjawab khusus dari analis
untuk mengelola bahan kimia.