Dalam setiap pekerjaan pastinya akan menimbulkan risiko kecelakaan kerja, entah timbul
dari proses pekerjaan itu sendiri ataupun dari kelalaian pekerja nya sendiri. Dalam
serangkaian proses produksi akan ditemukan bahaya-bahaya kecelakaan kerja yang mungkin
terjadi, namun bukan hanya saat proses produksi berlangsung saja, kondisi pabrik juga
memungkin kan terjadi nya bahaya kecelakaan kerja. Berdasarkan observasi di area lantai
produksi PT. DRA component persada serta melakukan wawancara kepada beberapa
karyawan maka telah didapatkan risiko-risiko kecelakaan kerja serta kecelakaan kerja yang
terjadi di area produksi, baik pada proses nya ataupun lingkungan produksi nya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko kecelakaan kerja serta faktor penyebabnya dan
melakukan usulan perbaikan terhadap risiko-risiko kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan
menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan data hasil wawancara, penyebaran
kuesioner, pengamatan langsung dilapangan dan pengumpulan data sekunder berupa data
profil perusahaan. Teknik yang digunakan untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya
kecelakaan kerja dengan menggunakan diagram fishbone dan untuk menganalisis tingkat
risiko menggunakan hirarc. Untuk memberikan usulan perbaikan pada risiko kecelakaan
menggunakan metode 5W1H. Berdasarkan analisa faktor penyebab terjadinya kecelakaan
menggunakan diagram fishbone diketahui penyebab yang paling dominan adalah dari faktor
manusia dan metode. Sedangkan hasil identifikasi risiko menggunakan metode hirarc
didapatkan delapan risiko bahaya yang teridentifikasi berdasarkan faktor penyebab dan
aktivitas nya. Penilaian risiko menunjukan risiko berada pada tingkat low hingga medium
risk. Usulan perbaikan menggunakan metode 5w1h dengan pertimbangan tiga risiko
kecelakaan yang paling tinggi nilai risiko nya. Usulan perbaikan yang didapatkan
menggunakan metode 5w1h adalah dengan memodifikasi mesin produksi, perusahaan perlu
melakukan renovasi ruangan atau pabrik dengan menambah ventilasi udara atau
penambahan kipas angin dan perusahaan dirasa perlu menyediakan gudang terpisah untuk
material produksi yang menumpuk di bagian area produksi.