Meningkatnya urbanisasi pada kota besar mengakibatkan tingginya kebutuhan hunian, terutama apartemen. Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap kebutuhan energi operasional pada apartemen. Permintaan energi operasional pada hunian merupakan yang paling tinggi yaitu sebanyak 42% dari seluruh sektor. Dalam sepuluh tahun terakhir, konsumsi energi final di Indonesia mengalami pertumbuhan rata rata sebesar 5,5% per tahun. Salah satu pendekatan dalam menurunkan energi primer adalah dengan penggunaan sumber energi baru terbarukan, salah satunya energi dari matahar Indonesia memiliki potensi karena berada pada garis lintang yang dekat dengan khatulistiwa. Indonesia sudah mulai mengimplementasikan sumber energi baru terbarukan untuk substitusi energi primer dalam menghasilkan energi listrik, namun implementasi masih rendah. Selain itu, ecara spesifik potensi penggunaan pada hunian belum diidentifikasi secara mendetail. Teknologi energi surya sangat dipengaruhi oleh arah cahaya matahari dan juga sub iklim di Indonesia. Faktor sub iklim ini dapat berpengaruh pada curahan sinar matahari harian dan juga preferensi penghuni dalam menggunakan energ Penelitian dilakukan dalam dua tahapan penelitian yaitu yang memetakan profil energi dan sosio ekonomi penghuni apartemen menengah pada dua kota besar di Indonesia dengan dua iklim berbeda dan mengidentifikasi karakter fisik bangunan apartemen menengah untuk menemukan model baseline untuk merumuskan strategi yang tepat dalam mengembangkan parameter desain apartemen menengah dengan kinerja BIPV yang optimal pada masing-masing sub iklim.