Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas dan efisiensi penggunaan Rota
Integrated Filling Machine (RIFM) pada vial berukuran 2 ml di PT. X Jakarta.
Penelitian ini berfokus pada peningkatan hasil pengisian melalui evaluasi aspek
teknis dan waktu operasional mesin. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan
pendekatan kuantitatif dan deskriptif bertujuan memberikan wawasan mendalam
terkait optimalisasi penggunaan RIFM dalam konteks pengisian vial 2 ml.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rekaman data produksi RIFM,
sedangkan sampel yang diambil adalah rekaman produksi RIFM per shift kerja
periode Januari – Desember tahun 2020, 2021, dan 2022. Teknik pengumpulan
data dengan observasi lapangan dan wawancara dengan narasumber yang terkait
di PT. X Jakarta. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menghitung
nilai OEE (Overal Equipment Effectiveness) untuk mengetahui efektivitas mesin,
analisis diagram pareto, analisis sebab-akibat (fish bone diagram), analisis
deskriptif, perhitungan nilai susut mesin, dan analisis statistik dengan
menggunakan uji-t satu sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
OEE yang didapatkan pada penggunaan RIFM di PT. X Jakarta secara berturut-
turut, yaitu tahun 2020 sebesar 32.35% (efektivitas rendah), tahun 2021 sebesar
32.68% (efektivitas rendah), dan tahun 2022 sebesar 81.36% (efektivitas tinggi).
Efektivitas pelatihan pada operator RIFM di PT. X Jakarta berdasarkan tujuannya
dan didukung data Hasil Perhitungan Nilai Tingkat Pengetahuan Operator RIFM,
termasuk kategori baik (> 76 – 100%) dapat dikatakan bahwa pelatihan yang
diberikan sudah efektif meskipun di beberapa aspek pada pelatihan perlu
mendapatkan perubahan.Fungsi yang memiliki hambatan yang paling sering
(dominan) terjadi selama proses produksi injeksi secara berturut-turut dari yang
paling tinggi ke rendah adalah filling (62 jam), capping (35 jam), washing (31
jam), dan hambatan lain (21 jam). Nilai penyusutan dari RIFM selama masa
penggunaan di PT. X Jakarta mengalami penurunan di tiap tahunnya yang
dipengaruhi oleh nilai beban penyusutan. Beban penyusutan di tahun 2022
menggunakan metode garis lurus tanpa residu adalah Rp 3.237.907.071, metode
jumlah angka tahun adalah Rp 883.065.565, metode saldo menurun ganda adalah
Rp 2.512.441.817, metode satuan jam kerja adalah Rp 1.607.960.385, dan metode
satuan hasil produksi sebesar Rp 1.619.526.867. Penghitungan estimasi
penyusutan dengan menggunakan umur ekonomis mesin ini bertujuan untuk
mengupayakan tindakan selanjutnya yang harus diambil oleh pihak manajemen
dalam mengelola aset perusahaan yang dapat berpengaruh pada neraca laba rugi
perusahaan.