Tanaman jeruk nipis (Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle) merupakan
tanaman perdu yang tumbuh dan dikembangkan di Indonesia. Kulit Jeruk nipis
mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, fenolat, steroid,
terpenoid, saponin, tannin dan alkaloid sehingga memiliki banyak manfaat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder,
menetapkan parameter mutu ekstrak dan melakukan penetapan kadar flavonoid
total, hesperidin dan saponin total dari variasi 5 metode ekstraksi pada ekstrak
kulit jeruk nipis yaitu maserasi suhu ruang (TR), suhu 40°C (T40), suhu 60°C
(T60), dekok (TD), dan Ultrasound-Assisted Extraction (UAE) menggunakan
pelarut air. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan adanya senyawa metabolit
sekunder pada simplisia dan ekstrak kulit jeruk nipis seperti flavonoid,
saponin, steroid, minyak atsiri dan kumarin, hasil parameter mutu ekstrak kulit
jeruk nipis memenuhi persyaratan mutu ekstrak menurut Farmakope Herbal
Indonesia dan hasil penetapan kadar flavonoid total yang diperoleh berturut
turut sebesar 2,1494±0,21; 3,2452±0,15; 15,5096±1,13; 4,1418±0,48;
7,7241±1,65 mgQE/g, kadar hesperidin diperoleh sebesar 0,08±0,01%;
0,14±0,02%; 0,31±0,05%; 0,24±0,04%; 0,22±0,06%, kadar saponin total
diperoleh sebesar 6,6037±0,01; 5,2735±0,03; 5,7085±0,01; 4,2530±0,01;
5,3730±0,01 mgSE/g ekstrak. Simpulan dari penelitian ini adalah simplisia dan
ekstrak kulit jeruk nipis menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder,
parameter mutu ekstrak kulit jeruk nipis memenuhi persyaratan mutu ekstrak
menurut Farmakope Herbal Indonesia dan penetapan kadar flavonoid total
diperoleh hasil terbaik pada metode T60>UAE>TD>T40>TR dengan hasil
kadar 15,5096 mgQE/g, kadar hesperidin diperoleh hasil terbaik pada metode
TD>T60>UAE>T40>TR dengan hasil kadar 0,31% dan kadar saponin total
diperoleh hasil terbaik pada metode TR>T60>UAE>T40>TD dengan hasil
kadar 6,6037 mgSE/g ekstrak.