Untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan positif,
maka industri farmasi harus melakukan perbaikan berkelanjutan dalam rangka
meningkatkan efektifitas proses produksi obat. Fokus pada proses produksi industri
farmasi adalah untuk terus memperbaiki efektifitas proses produksinya melalui
perbaikan waktu produksi, menurunkan waktu hilang, memperbaiki biaya listrik
dan tenaga kerja serta meningkatkan yield hasil produksi. Perusahaan farmasi X
mengimplementasikan kontrol elektronik pada mesin blister diharapkan dapat
memperbaiki efektifitas produksi pada mesin blister dibandingkan dengan kontrol
secara manual. Tujuan penelitian : untuk mengetahui perbedaan efektifitas kontrol
elektronik dibandingkan dengan kontrol manual pada mesin blister yang dilakukan
dengan membandingkan data waktu produksi, waktu hilang, biaya listrik, biaya
tenaga kerja dan yield hasil produksi. Metodologi Penelitian : Penulis
menggunakan disain penelitian exploratif karena belum terdapat peenlitian
sebelumnya terkait dengan penggunaan elektronik kontrol. Data yang digunakan
sebanyak 207 data batch yang diproduksi dengan mesin blister kontrol elektronik
dan kontrol manual. Analisa data statistik melalui uji T-Paired dengan
menggunakan software SPSS versi 27. Hasil Penelitian : Dari hasil analisa statistik
menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara penggunaan kontrol
elektronik dengan kontrol manual pada kelompok data waktu produksi ( t 0,000),
waktu hilang (t 0,000), biaya listrik (t 0,000), biaya tenaga kerja (t0,000) dan hasil
produksi (t 0,008). Kesimpulan : dari hasil analisa menunjukan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara penggunaan kontrol elektronik dan kontrol
manual. Elektronik kontrol menjunjukan perbaikan pada waktu produksi sebesar
9,23%, waktu hilang sebesar 61,41 %, biaya listrik sebesar 32,06, biaya tenaga kerja
sebesar 66,03% dan yield hasil produksi sebesar 0,15%.