Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi besar
dan meningkat setiap tahun di Indonesia. Evaluasi penggunaan obat
antihipertensi bertujuan untuk memastikan penderita hipertensi menggunakan
obat antihipertensi dengan tepat. Penelitian ini merupakan penelitian bersifat
deskriptif analitik observasional, data pasien diambil secara retrospektif dan
dianalisis secara analisis statistika deskriptif. Pada penelitian ini dilakukan
evaluasi pada pasien hipertensi rawat inap dengan total jumlah 128 pasien
berdasarkan pedoman Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi Tahun 2021 oleh
PERHI dengan standar ketepatan sebesar 100%. Evaluasi penggunaan obat
terbagi menjadi 5 parameter, yaitu tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat
dosis, dan tepat frekuensi pemberian. Berdasarkan analisis data demografi,
pasien terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan sesuai dengan status
pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga, kelompok usia terbanyak adalah
≥65 tahun, penjamin biaya terbanyak adalah BPJS, dan lama perawatan
terbanyak adalah 2 hari. Berdasarkan analisis data klinis, pasien dengan tingkat
hipertensi terbanyak adalah hipertensi sistolik terisolasi dan penyakit penyerta
terbanyak adalah hipertensi dengan penyakit penyerta lain-lain. Berdasarkan
hasil evaluasi pola penggunaan obat terbanyak adalah secara 2 kombinasi.
Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan tepat pasien sebanyak 127 pasien
(99,22%), tepat indikasi sebanyak 128 pasien (100%), tepat obat sebanyak 105
pasien (82,03%), tepat dosis sebanyak 128 pasien (100%), serta tepat frekuensi
pemberian sebanyak 128 pasien (100%). Berdasarkan tekanan darah pasien
didapatkan hasil pasien dengan hipertensi terkontrol sebanyak 30 pasien
(23,44%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih terdapat
ketidaktepatan dalam penggunaan obat anthipertensi pada pasien hipertensi
rawat inap di RS Sumber Waras pada periode Juli - Desember tahun 2023.