Dengan kepadatan penduduk Daerah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023
mencapat 10,67 juta jiwa dan jumlah kendaraan bermotor mencapai 20 juta unit, perlu
dilakukan analisis terhadap pelican crossing di Halte Balai Kota sebagai upaya mengatasi
lonjakan lalu lintas yang terus meningkat. Dengan pertumbuhan penduduk dan kendaraan
bermotor yang terus meningkat, penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak jumlah
pengguna jalan terhadap efektivitas fasilitas penyeberangan jalan saat ini dan perkiraan
untuk 5-10 tahun ke depan, khususnya di lokasi strategis Jakarta Pusat. Studi ini mengacu
pada Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki pada Jalan Umum (Bina Marga, 1990).
Pengumpulan data dilakukan di pelican crossing Kawasan Balai Kota (Jl. Medan Merdeka
Selatan) pada satu hari kerja dan dua hari libur, mencakup jumlah pejalan kaki, kendaraan
bermotor, dan kecepatan kendaraan setempat. Pengumpulan data dilakukan di pelican
crossing Kawasan Balai Kota (Jl. Medan Merdeka Selatan) pada satu hari kerja (weekday)
dan dua hari libur (weekend). Didapatkan temuan bahwa volume pejalan kaki dan kendaraan
bermotor yang melintasi pelican crossing cenderung lebih tinggi pada hari-hari kerja.
dibandingkan hari libur dengan kecapatan dan nilai efektifitas secara berturut-turut yaitu 18
s.d. 46 km/jam dan dengan nilai efektif pejalan kaki yang menggunakan pelican crossing
sebesar 96,73 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa fasilitas penyebarangan jenis
pelican crossing masih efektif. Namun dari nilI proyeksi 5 tahun ke depan saja, fasilitas
penyeberangan dengan jembatan lebih efektif. Pembangunan berkelanjutan pada fasilitas
penyeberangan jalan di kondisi lalu lintas yang padat memerlukan evaluasi terhadap
manfaatnya dalam hal lokasi, waktu, dan penggunaannya. Diinginkan pula agar fasilitas
penyeberangan jalan yang telah disiapkan dapat dimanfaatkan dengan bijak, bertujuan untuk
meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bersama.